Mangrove Day 2023



Keberadaan Hutan Mangrove dewasa ini  semakin tersisih saling berlomba seiring dengan jumlah populasi penduduk yang membutuhkan jalan usaha dan pembangunan ekonomi, namun untuk menjamin keseimbangan dan kelanjutan hidup generasi mendatang kiranya oleh para pemegang stakeholders  pada saat ini perlu dipikirkan lebih jauh akan manfaat dan akibat yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

Lintas sektoral baik tingkat daerah maupun tingkat pusat hendaknya semakin mendorong lebih kuat agar program yang berkenaan dengan pelestarian lingkungan terus ditingkatkan dan mendorong para pelaku perseorangan maupun kelompok yang peduli pada lingkungan di daerah pesisir pantai. Program dan kegiatan yang berkenaan dengan hal ini tentunya di SKPD dan Kementerian pasti ada,  oleh karena itu salah satu pelestarian lingkungan yang dalam hal ini Hutan mangrove perlu di agendakan dalam kegiatan rutin yang mengena dan  langsung pada sasaran.

Mangrove merupakan ekosistem unik dengan fungsi yang unik dalam lingkungan hidup. Dengan adanya pengaruh laut dan daratan ,  di kawasan mangrove terjadi interaksi kompleks antara sifat fisika dan dan sifat biologi. Sifat fisiknya, mangrove mampu berperan sebagai penahan ombak serta penahan intrusi dan abrasi laut. Sedangkan sifat biologi, kawasan mangrove merupakan tempat naungan dan berkembang biaknya biota air  seperi ikan, udang, dan kepiting yang mempunyai nilai ekonomis bagi manusia.

Pengertian Mangrove

Undang-undang No.5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya merupakan suatu kekuatan dalam pelaksanaan konservasi kawasan Hutan Mangrove.

Undang-undang No.5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (download)

Di dalam Undang-undang tersebut terdapat tiga asfek yang sangat penting, yaitu sebagai berikut :
Perlindungan terhadap sistem penyangga  kehidupan dengan menjamin terpeliharanya proses ekologi bagi kelangsungan hidup biota dan keberadaan ekosistem
Pengawetan sumber plasma nutfah, yaitu menjamin terpeliharanya sumber genetik dan ekosisitemnya, yang sesuai bagi kepentingan kehidupan umat manusia
Pemanfaatan secara lestari atau berkelanjutan, baik berupa pemanfaatan produksi maupun pemanfaatan jasa.
Berdasarkan dominasi jenis pohonnya yaitu bakau, maka kawasan mangrove juga disebut hutan bakau. Kata mangrove merupakan kombinasi antara mangue (bahasa portugis) yang berati tumbuhan dan grove (bahasa Inggris) yang berarti belukar atau hutan kecil/digunakan masyarakat kata mangrove adalah tumbuh-tumbuhan dari beberapa species dan tumbuh diantara garis pasang surut.


Fungsi dan Manfaat Hutan Mangrove
Secara garis besar,  penjelasan bahwa mangrove mempunyai beberapa keterkaitan dalam pemenuhan manusia sebagai penyedia bahan pangan, papan, dan kesehatan serta lingkungan dibedakan menjadi 5 (lima), yaitu fungsi fisik, fungsi kimia,fungsi biologi, fungsi ekonomi, dan fungsi lain (wanawisata).

Fungsi Fisik :
  1. Menjaga garis pantai agar tetap stabil;
  2. Melindungi pantai dan tebing sungai dari proses erosi atau abrasi, serta menahan atau menyerap tiupan angin laut ke darat;
  3. Menahan sedimen secara periodik sampai terbentuk lahan baru;
  4. Sebagai kawasan penyangga proses intrusi atau rembesan air laut ke darat, atau sebagai filter air asin menjadi tawar.
Fungsi Kimia:
  1. Sebagai tempat terjadinya proses daur ulang yang menghasilkan oksigen;
  2. Sebagai penyerap karbodioksida;
  3. Sebagai pengolah bahan-bahan limbah hasil pencemaran industri dan kapal kapal laut. 
Fungsi Biologi:
  1. Sebagai penghasil bahan pelapukan yang merupakan sumber bahan makanan penting bagi invertebrata kecil pemakan bahan pelapukan (detritus), yang kemudian berperan sebagai sumber bahan makanan bagi hewan yang lebih besar;
  2. Sebagai kawasan pemijah atau asuhan (nursery ground)  bagi udang, ikan , kepiting, kerang, dan sebagainya, yang setelah dewasa akan kembali ke lepas pantai;
  3. Sebagai kawasan untuk berlindung, bersarang, serta berkembangbiak bagi burung dan satwa lain;
  4. Sebagai sumber plasma nutfah  dan sumber genetika;
  5. Sebagai habitat alami berbagai jenis biota darat dan laut lainnya.

Fungsi Ekonomi;
  • Penghasil kayu, misalnya kayu bakar, arang, serta kayu untuk bahan bangunan dan perabot rumah tangga;
  • Penghasil bahan baku industri, misalnya pulp, kerta, tekstil, makanan, obat-obatan, alkohol, penyamak kulit, kosmetika, dan zat pewarna.
Fungsi Lain :
  • Sebagai kawasan wisata alam pantai dengan keindahan vegetasi dan satwa, serta berperahu di sekitar mangrove;
  • Serta tempat pendidikan, konservasi, dan penelitian.
Maksud dan tujuan 
Maksud yang ingin kami sampaikan dalam tulisan ini  adalah bahwa hutan mangrove bukan merupakan kendala untuk meningkatkan pendapatan, dimana selama ini ada anggapan bahwa dengan adanya tanaman mangrove di tambak akan mempersempit areal tambak dan tak ada gunanya.  Adapun tujuannya adalah menyampaikan kepada masyarakat bahwa hutan mangrove dapat memberikan kehidupan yang lebih baik untuk meningkatkan pendapatan dan menjaga pelestarian lingkungan  untuk masa depan anak cucu ke depan.


EKOLOGI  MANGROVE
Ekosistem mangrove  sangat rumit, karena terdapat banyak faktor yang saling mempengaruhi, baik di dalam maupun di luar pertumbuhan dan perkembangannya. 
Kawasan mangrove berdasarkan perbedaan penggenangan adalah sebagai berikut :
  1. Zona Proksimal, yaitu kawasan (zona) yang terdekat dengan laut. Pada zona ini biasanya akan ditemukan jenis-jenis R.apiculata, R. mucronata, dan S.alba
  2. Zona Midle  , yaitu kawasan yang terletak antara laut dan darat. Pada zona ini biasanya akan ditemukan jenis-jenis S.caseolaris, S.alba, S.gymnorryza, A.marina, A.officinalis, dan Ceriops tagal.
  3. Zona distal, zona yang terjauh dari laut. Pada zona ini  biasanya akan ditemukan jenis-jenis  Hetitiera littoralis, Pongamia, Pandanus spp, dan Hibiscus tiliaceus.
  4. Kawasan mangrove berdasarkan vegetasi yang mendominasi, dari arah laut ke daratan berturut-turut sbagai berikut :
  5. Zona Avicennia, terletak pada lapisan paling luar dari hutan mangrove. Pada zona ini tanah berlumpur lembek dan berkadar garam tinggi. Jenis Avicennia banyak ditemui dan berasosiasi dengan Sonneratia spp.  Karena tumbuh di bibir 
  6.   laut, jenis-jenis ini memiliki per-akaran yang sangat kuat dapat bertahan dari hempasan ombak laut. Zona ini juga merupakan zona perintis atau pionir, karena terjadinya penimbunan sediman tanah akibat cengkraman per-akaran jenis ini.
  7. Zona Rhyzopora,  terletak di belakang zona Avicennia dan sonneratia. Pada zana ini tanah berlumpur lembek dengan kadar garam lebih rendah. Per-akaran tanaman tetap terendam selama air laut pasang.
  8. Zona Bruguiera, terletak di belakang zona rhyzophora. Pada zona ini tanah berlumpur agak keras. Per-akaran tanaman lebih peka serta hanya terendam pasang naik dua kali sebulan.
  9. Zona Nypah, yaitu zona perbatasan antara daratan dan laut, namun zona ini sebenarnya tidak harus ada, kecuali jika terdapat air tawar yang mengalir (sungai) ke laut.






Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mangrove Day 2023"

Post a Comment